Jika Ngotot Ingin Jatah Capres, Golkar Tolak PDIP Gabung Koalisi Besar!

Partai
Golkar tetap ngotot ingin kadernya menjadi calon presiden (capres) di Pilpres
2024 dan menolak PDIP masuk ke dalam Koalisi Besar jika minta jatah Capres.
Jika PDIP bergabung dalam Koalisi Besar maka akan menjadi lebih susah
menentukan capres. Menurutnya, karena beberapa partai besar sejauh ini telah
menetapkan jagoan masing-masing untuk menjadi capres di pemilu 2024.
"Sudah sepakat, PDIP sudah diputuskan secara internal untuk mencalonkan
kadernya, dan Golkar juga begitu telah memutuskan Airlangga," ujarnya.
Jika menilai PDIP tak bergabung ke Koalisi Besar, akan menghadirkan lebih
banyak pasangan capres dan cawapres. Kondisi ini baik untuk demokrasi Indonesia.
"Karena Itu akan menghadirkan tiga pilihan alternatif calon pemimpin dan
ini akan mencerahkan demokrasi karena ada pilihan-pilihan yang bagus dan sesuai
keinginan rakyat," katanya.
Soal wacana koalisi besar muncul dalam pertemuan antara lima pimpinan para ketua
umum partai koalisi pemerintah dengan Presiden Jokowi di Kantor DPP PAN pada
Minggu (2/3).
Yang hadir antara lain Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Airlangga Hartarto,
Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum PPP
Mardiono.
Sementara itu, PDIP yang tidak hadir dalam acara pertemuan itu juga membuka
peluang untuk bergabung. Namun akan tetapi, mereka meminta syarat kursi calon
presiden.
"Jika PDIP ingin ngambil posisi capres, ya wajar-wajar saja, make sense
lah. Bukan mau-maunya PDIP, enggak seperti itu. Logic. Sangat rasional,"
kata Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, Selasa (4/4).
Posting Komentar